Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Sabtu, 10 Januari 2009

'Nasib Palestina Pasca Gencatan Senjata'
Belum usai derita akibat blokade Israel, kini rakyat Palestina harus kembali menelan pil pahit negerinya di bombardir oleh zionis Israel. Tragedi kemanusiaan terbesar sepanjang sejarah Palestina dimulai pada 27 Desember 2008, bertepatan dengan hari Sabtu yang tidak lain adalah hari yang sakral bagi kaum Yahudi. Di hari itu Israel dengan bala tentaranya menyerbu Palestina dengan membabi buta.

Departemen kesehatan Palestina menyebutkan, lebih dari 271 warga meninggal dan 750 lainya luka-luka. Sumber lain menyebut, angka korban luka mencapai hampir 1000 orang. 200 diantaranya luka parah. Mereka terdiri dari anak-anak dan wanita. Kemungkinan korban akan terus bertambah. Jumlahnya bisa mencapai 350 orang.
Roket – roket meluncur deras menghantam 50 titik di wilayah Gaza. Kondisi semakin diperparah dengan terputusnya aliran listrik di Gaza akibat blokade serta habisnya obat-obatan di sejumlah rumah sakit, mengakibatkan jumlah korban jiwa yang jatuh kemungkinan akan bertambah.
Aksi koboy Israel belum berakhir hingga Ahad kemarin. Pasukan udara Israel belum berhenti melakukan serangannya ke berbagai wilayah di Jalur Gaza. Keadaan semakin memprihatinkan mengingat persediaan obat – obatan mulai menipis. Direktur darurat Palestina, Muawiyah Husnain menyarankan negara-negara Arab dan ikatan dokter internasional untuk mengirimkan obat-obatan secepatnya ke Jalur Gaza.

Tanpa ragu muslim Palestina adalah saudara – saudara kita. Kemana para pemimpin negeri muslim lainnya?! Kemana saudara yang diharapkan kepeduliannya?! Ahh.. sungguh kami merindukan sosok pemimpin seperti Mutashim yang demi kemuliaan Islam beliau rela mengerahkan ribuan bala tentaranya hanya karena seorang muslimah yang dilecehkan oleh musuh Allah. Kini ratusan jiwa yang diantaranya adalah wanita – wanita muslimah dan anak – anak muslim meregang nyawa oleh moncong senjata kaum kafirin?! Demi Allah, ini lebih dari sekedar pelecehan seorang Muslimah!


0 komentar :

Posting Komentar